SMP Negeri 9 Kota Surakarta menggelar kegiatan Gelar Karya Interactive Fiction (Fiksi Interaktif) melalui aplikasi Twine bersama Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta pada Jumat (1/8/2025) di halaman sekolah. Acara tersebut diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII, VIII dan IX didampingi para guru dan tenaga kependidikan. Kegiatan kolaborasi antara SMP Negeri 9 Kota Surakarta dan Univeristas Sebelas Maret Surakarta ini sudah berjalan sejak bulan Mei 2025 melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan ketua Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum., Ph.D. Terdapat 29 murid kelas VIII dan IX SMP Negeri 9 Kota Surakarta yang mendapatkan pelatihan menulis cerita fiksi berbahasa Inggris melalui aplikasi Twine. Mereka diberi pembelakan mengenai teknik penulisan cerita, mulai dari penentuan genre cerita, tokoh hingga alurnya.


Pada sesi gelar karya, setiap peserta didik baik secara individu atau yang tergabung dalam kelompok-kelompok mempresentasikan cerita fiksi berbahasa Inggris yang telah dibuat dan diunggah melalui website sekolah. Presentasi tersebut didampingi oleh para mahasiswa UNS yang juga menjadi mentor dalam penyusunan karya. Cerita-cerita tersebut murni dibuat oleh peserta didik kelas VIII dan IX yang mendapat inspirasi cerita dari berbagai hal. Seperti satu cerita karya Edgina Aisyah Yahya (IX I) yang berjudul “Wolfsbane The Hidden Curse” yang mendapat inspirasi dari cerita fiksi ternama, Harry Potter. “Saya memang suka dan penggemar Harry Potter.” Ada pula beberapa cerita yang dibuat karena terinspirasi dari pengalaman atau imajinasi pribadi. “Saya tiba-tiba berpikir bagaiman kalau teman saya, Meyko, hilang,” ungkap Nasuha Alfi Yasir (VIII B) yang menulis cerita berjudul “Lost Childern”.











Hal yang menarik dari cerita fiksi yang dibuat adalah bahwa penulis menyediakan beberapa pilihan alur yang dapat dipilih oleh para pembaca. Hal inilah yang membuat cerita ini menjadi interaktif. Pembaca tidak hanya diajak berliterasi, tetapi juga terlibat aktif dalam menentukan jalan cerita dari para tokoh di dalam cerita. Setiap alur atau kelanjutan skenario yang dipilih akan menuju ke akhir cerita yang berbeda pula. Selain itu, para peserta didik juga dapat sekaligus mengembangkan potensi mereka dalam bidang menggambar dan sound editing guna mendukung agar cerita mereka jadi lebih menarik. Cerita-cerita fiksi tersebut dapat diakses secara online menggunakan smartphone pembaca.

Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 9 Kota Surakarta, Siti Latifah, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para peserta pelatihan yang telah berhasil menyelesaikan tugas dan menghasilkan sebuah karya yang akan terus bisa diakses kapan saja dan dari mana saja. “Harapannya, kalian yang sudah berhasil membuat karya dapat menularkan ke teman-teman dan adik-adik kelas VII, sehingga nanti kalian juga bisa ikut andil mengisi website sekolah.”



Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum., Ph.D. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak sekolah dalam kegiatan ini sampai anak-anak akhirnya dapat membuat karyanya sendiri.” Beliau menjelaskan bahwa para peserta didik sudah cakap dalam pemanfaatan aplikasi Twine, namun terkadang memiliki keterbatasan dalam kreativitas pengembangan tulisan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini peserta didik dapat terasah kreativitasnya dalam penulisan cerita berbahasa Inggris.


Pada momen tersebut juga diserahkan kenang-kenangan berupa buku-buku fiksi sebagai bentuk apresiasi UNS untuk SMP Negeri 9 Kota Surakarta yang telah bekerja sama dalam kegiatan ini. Buku-buku tersebut nantinya akan diserahkan ke perpustakaan dan bisa dipinjam oleh seluruh peserta didik. (Awp)

