GITA PERTIWI

SMP Negeri 9 Kota Surakarta Ikuti Kegiatan Jajan Pangan Lokal di Pasar Tanpa Plastik

Solo, Jumat 21/03/2025, Sekolah Ekologis dan Ramah Lingkungan adalah bagian dari visi misi SMP Negeri 9 Kota Surakarta,– Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, sebuah visi, misi inovatif. Pada kesempatan tersebut, perwakilan guru SMP Negeri 9 Kota Surakarta, Dwi Sulistya S.Pd, bersama dua peserta didik hadir mengikuti kegiatan di Pasar Jebres Solo, di mana pasar ini kini mencoba bertransformasi menjadi pasar ramah lingkungan dengan menerapkan budaya bebas plastik dan mendorong penggunaan kemasan alami serta sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Kegiatan diinisiasi oleh Lembaga Gita Pertiwi Surakarta (GP) sebagai lembaga Non Government Organisasi (NGO) yang fokus terhadap isu-isu lingkungan di kota Surakarta. Peserta lain dikegiatan ini; SMP Negeri 3 Kota Surakarta, MI Muhammadiyah Program Khusus, Kartosuro dan SMP Negeri 3 Colomadu, Karanganyar. Para pedagang di Pasar Jebres Solo dengan pendampingan GP berusaha beralih dari kantong plastik ke bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti daun pisang, kertas untuk membungkus makanan tradisional seperti tempe, tahu, dan jajanan pasar.  Terdapat pula gerakan membawa kantong kain dan atau anyaman bambu sebagai pengganti tas plastik.  “Kami ingin membangun kebiasaan belanja sehat bagi lingkungan. Plastik sekali pakai berusaha kami kurangi secara bertahap. Selain itu, kami mengajak lembaga pendidikan ikut serta menjadi bagian misi tersebut sebagai wujud cita-cita besar kita, yaitu lingkungan yang sehat dan sekolah berwaasan ekologis,” ujar staff program GP yang biasa disapa kak Isna bersemangat. Pukul 07.30 wib kegiatan diawali briefing di depan Pasar Jebres dengan pembagian kelompok peserta didik dan guru. Masing-masing dibekali uang sebesar Rp 35.000 untuk dibelanjakan jajanan lokal; makanan, buah maupun sayur. Rata-rata butuh waktu 10-15 menit, berbelanja, kemudian berkumpul di lantai dua area food court. Sayangnya, karena bertepatan dengan puasa, maka tidak banyak kios yang buka di pagi hari. Masing-masing kelompok mengeluarkan hasil belanjaan kemudian mendiskusikan apa saja yang dapat. Dari hasil belanjaan, terdapat sayur, buah dan jajanan tradisional seperti klepon, kukis dan serabi. “Dengan bekal uang Rp 35,000 ternyata mendapatkan hasil belanja banyak sekali,” ujar salah satu komentar kelompok 1 ,- Livy Melodia Putry  perwakilan SMP Negeri 9 Kota Surakarta. Pada saat kegiatan diskusi, terdapat hal sama dari semua kelompok yaitu masih adanya pedagang maupun pembeli yang menggunakan kantong plastik sebagai wadah. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ini membutuhkan kepedulian banyak pihak. Oleh karenanya, GP mengajak sekolah terjun langsung untuk melakukan kajian bersama saat berbelanja membawa kemasan sendiri sebagai kampanye sekaligus sosialisasi budaya ramah lingkungan.  “Kami senang melihat semakin banyak pembeli yang membawa tas belanja sendiri. Ini perubahan positif yang harus terus kita dukung,” kata Alfian Khamal, seorang aktivis lingkungan GP bertugas sebagai dokumentasi. Sebagian besar pembeli menyambut baik inisiatif ini. “Awalnya agak susah, tapi setelah beberapa kali belanja, malah lebih nyaman pakai tas kain sendiri,” ungkap Ari, staf Pasar Jebres Solo. Tepat pukul 09,15 WIB, diskusi dilanjutkan dengan membuat rancangan program kegiatan yang terkait dengan sekolah masing-masing. Selesai menyusun kemudian dipresentasikan secara bergantian. Adapun rencana program SMP N 9 Kota Surakarta antara lain: Sosialisasi pemilahan sampah dibagi 3 tempat yaitu tong sampah warna hijau adalah sampah organic, warna kuning sampah an organic, dan merah adalah sampah kimia/ B3. Melakukan kegiatan Reduse, Reuse, Rececle (3R) yang terintegrasi dengan modul pembelajaran semua mata pelajaran Sosialisasi dan kampanye membawa bekal sendiri (bekal makanan dan tumbler) Merencanakan membuat zona tanaman (buah, obat tradisional dan hias) Memperbanyak serapan air hujan berupa biopori Pengolahan sampah organic dengan menggunakan teknik hewan pengurai (maggot) Mengajukan ke kurikulum untuk menjadwalkan kegiatan grebeg lingkungan 1 pekan sekali yaitu kegiatan perawatan tanaman, bopori, dan pembuatan pupuk. Diharapkan seluruh pihak ikut ambil bagian. Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya merevitalisasi pasar, tapi akan lebih baik kedepannya seandainya juga dapat memberikan insentif bagi pedagang yang tidak menggunakan plastik. Selain itu, dibutuhkan komunitas peduli lingkungan yang rutin mengadakan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya mengurangi sampah plastik. Harapan transformasi Pasar Jebres Solo menjadi pasar ramah lingkungan adalah contoh bahwa perubahan menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan dukungan semua pihak, pasar tradisional dapat tetap eksis tanpa merusak lingkungan. (DeeHa)

SMP Negeri 9 Kota Surakarta Ikuti Kegiatan Jajan Pangan Lokal di Pasar Tanpa Plastik Read More »

Gita Pertiwi Surakarta Jalin Kerja Sama dengan SMP Negeri 9 Surakarta

  Penandatanganan MoU Gita Pertiwi dan SMP Negeri 9 SurakartaSelasa, 30 Maret 2021 SMP Negeri 9 Surakarta dan Gita Pertiwi Surakarta menandatangani perjanjian kerja sama di Aula Spelanska, Selasa (30/3/2021). Kegiatan ini juga melibatkan beberapa institusi di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta yang hadir menyaksikan prosesi tersebut, seperti Dinas Pendidikan, Dinas PPPAPM, Tim Pembina UKS, Rikolto dan perwakilan beberapa SD dan SMP di Surakarta. Acara ini dilakukan sebagai langkah awal dan momentum bagi SMP Negeri 9 Surakarta dalam usahanya menuju sekolah yang sehat dan ramah anak. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung SMP Negeri 9 Surakarta menjadi Sekolah Adiwiyata. Penandatanganan MoU Gita Pertiwi dan SMP Negeri 9 SurakartaSelasa, 30 Maret 2021 Penandatanganan MoU Gita Pertiwi dan SMP Negeri 9 SurakartaSelasa, 30 Maret 2021 Kepala SMP Negeri 9 Surakarta dalam sambutannya menyatakan harapannya agar kerja sama yang dijalin antara kedua belah pihak bisa berjalan lancar dan memberikan banyak pelajaran dan berkat untuk semuanya, terutama sekolah dan peserta didik. Puncak dari acara ini adalah penandatanganan perjanjian antara Direktur Program Gita Pertiwi Surakarta, Titik Eka Sasanti dan beberapa sekolah di antaranya, SMP Negeri 9 Surkarta, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dan SD Marsudirini Surakarta. Penandatangan tersebut disaksikan oleh perwakilan dari beberapa dinas yang hadir. Penandatanganan MoU Gita Pertiwi dan SMP Negeri 9 SurakartaSelasa, 30 Maret 2021 Penandatanganan MoU Gita Pertiwi dan SMP Negeri 9 SurakartaSelasa, 30 Maret 2021 Melalui kegiatan tersebut, diharapkan kerja sama antara Gita Pertiwi Surakarta dan beberapa sekolah tersebut dalam bidang kesehatan pangan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. (Awp)

Gita Pertiwi Surakarta Jalin Kerja Sama dengan SMP Negeri 9 Surakarta Read More »

Scroll to Top