Dharma Wanita Persatuan UP SMP Negeri 9 Kota Surakarta Kenalkan Inovasi Sayur Belimbing Wuluh
Dharma Wanita Persatuan Unsur Pelaksana (DWP UP) SMP Negeri 9 Kota Surakarta memperkenalkan inovasi Adiwiyata berupa sayur belimbing wuluh dan sirup belimbing wuluh pada kegiatan Rapat Kerja DWP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Jumat (19/9/2025) bertempat di aula lantai 3. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan anggota DWP dari seluruh SMP dan PAUD di Kota Surakarta. Acara diawali dengan proses Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Ketua DWP Dinas Pendidikan sebelumnya yaitu Sri Wahyuni Abdul Haris Alamsah kepada ketua yang baru yaitu Keni Yalesti Purnawansari Dwi Ariyatno. Selain itu, diselenggarakan juga Serah Terima Jabatan Ketua Unsur Pelaksana (SMP Negeri 1, SMP Negeri 18, SMP Negeri 27, K3S Serengan, K3S Banjarsari). Kepala SMP Negeri 9 Kota Surakarta, Siti Latifah, S.Pd., M.Pd. menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh perwakilan anggota Dharma Wanita Persatuan yang telah hadir. “Kami juga mengucapkan permohonan maaf apabila dalam kami menyelenggarakan kegiatan ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk kegiatan hari ini, kami akan sharing mengenai inovasi Adiwiyata di sekolah kami.” Pada pertemuan sore itu, SMP Negeri 9 Kota Surakarta menyampaikan materi tentang inovasi pemanfaatan tanaman belimbing wuluh yang tumbuh di taman sekolah. Paparan tersebut disampaikan oleh Umi Rahardani yang merupakan pencetus ide menu masakan “sayur belimbing wuluh”. Ide ini muncul ketika pohon belimbing wuluh di sekolah berbuah sangat melimpah, hingga banyak yang akhirnya hanya jatuh dan membusuk. Untuk itu, buah-buah tersebut dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayur dengan cara merebus buah belimbing, mengganti air dan merendamnya semalaman. Proses mengganti air dilakukan 2 jam sekali dan minimal diganti 4 kali untuk menghilangkan rasa asam yang kuat. Setelah itu, belimbing wuluh yang sudah melunak dan berkurang kadar asamnya dimasak menggunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawah putih, cabai merah dan hijau besar, daun salam, lengkuas, garam, gula merah, bumbu penyedap dan terakhir diberi santan. Selain dapat diolah menjadi sayur, air rebusan belimbing wuluh yang pertama dapat dimanfaatkan untuk membuat sirup belimbing wuluh dengan menambahkan gula, kayu manis dan jahe. Inovasi yang disampaikan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para peserta Dharma Wanita untuk bisa memanfaatkan belimbing wuluh dengan mengolah menjadi hidangan yang unik dan lezat.