Peserta didik Kristen dan Katholik SMP Negeri 9 Kota Surakarta mengadakan ibadah Paskah. Ibadah ini dimulai jam 13.00 WIB dan diikuti sekitar 90 peserta didik. Ibadah dibuka dengan pujian “Ada Kuasa” (Symphony Worship Family) dengan Worship Leader Kathleen dan Agsha. Sedangkan band yang mengiringi terdiri dari Vino, Mozes dan Vicko. Pada kesempatan tersebut, Kepala SMP Negeri 9 Kota Surakarta, Siti Latifah, S.Pd. M.Pd menyampaikaan sambutan dan menyambut gembira atas terselenggaranya ibadah Paskah serta mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru Nasrani yang telah mendampingi dan berupaya menyelenggarakan ibadah Paskah tersebut. Dalam kata sambutannya, beliau menyapa, “Anak-anak, yang ibu tahu, Paskah tidak lepas dari telur. Nah, apa makna telur dalam perayaan Paskah itu? Telur adalah simbol kehidupan yang baru. Kalian disni tidak hanya sekedar bertemu dengan teman dan bernyanyi. Lebih dari itu kalian harus memaknai arti Paskah yaitu ada pembaharuan dalam kehidupan anak-anak. Tidak boleh mem-bully, tidak boleh membenci saling menghormati dan menghargai sesama apalagi di SMP Negeri 9 Kota Surakarta ada yang beragam Islam, Kristen, Katholik dan Hindu. Mengembangkan kehidupan bertoleransi antar umat beragama di SMP Negeri 9 Kota Surakarta.”


Pada ibadah Paskah tahun ini, Firman Tuhan dilayani oleh Pdt Heri Sasono dari LPMI, mengambil tema “KebangkitanNya Mengubah Hidupku” yang diambilkan dalam kitab I Petrus 1:3 “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahrkan kita oleh Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan”. Dalam khotbahnya, Pdt Heri Sasono menekankan bahwa dengan kematian dan kebangkitan Kristus, kita dilahirkan kembali menjadi manusia baru, kita harus menanggalkan manusia lama kita yang penuh dosa dan kita telah diangkat dan dipindahkan menjadi masnuisa baru. “Manusia lama yang menurut pemikiran kita berada dalam kondisi madesu (masa depan suram) tetapi setelah kita menerima dan percaya akan KebangkitanNya kita menjadi anak-anak yang penuh dengan madecer (masa depan cerah) yang penuh harapan.”


Diakhir ibadah Paskah ini ada permainan yang dilaksanakan secara beregu, yang setiap regunya campuran dari lintas jenjang kelas dan agama. Permainannya mencari tiruan telur sebanyak-banyaknya yang telah disembunyikan di sekitar aula dan nantinya akan ditukarkan hadiah ke panitia. (HU)